Contoh Imbuhan Awalan, Akhiran dan
Sisipan
Dalam
berbahasa baik itu secara lisan ataupun non lisan (tulisan) kita selalu
menggunakan kata imbuhan. Bahkan dalam satu kalimat kita bisa menggunakan
banyak kata imbuhan. Kata imbuhan sendiri adalah kata tambahan yang
dilekatkan pada kata dasar. Jika kita berpedoman pada EYD (ejaan yang
disempurnakan) setidaknya ada 4 jenis atau 4 macam kata imbuhan yakni awalan,
akhiran, awalan akhiran dan sisipan. Pada artikel ini kita akan membahas
keempat macam imbuhan tersebut beserta beberapa contoh imbuhan awalan, akhiran,
dan sisipan.
Contoh Imbuhan Awalan (prefiks)
Ada
beberapa jenis bentuk imbuhan awalan yakni men, di, ter, pen, ber, se, pe, per,
ke.
Awalan men- digunakan untuk menyatakan perbuatan, menjadi, menggunakan, menuju, dan dalam keadaan.
Contoh: menerima (perbuatan), menafkahi (perbuatan), meninggal (menjadi/keadaan).
Awalan men- digunakan untuk menyatakan perbuatan, menjadi, menggunakan, menuju, dan dalam keadaan.
Contoh: menerima (perbuatan), menafkahi (perbuatan), meninggal (menjadi/keadaan).
Awalan
di- digunakan untuk menyatakan melakukan perbuatan aktif.
Contoh: dibuka
Contoh: dibuka
Awalan
ber- digunakan untuk menyatakan perbuatan, dalam keadaan, kumpulan,
menggunakan, memiliki.
Contoh: bermain (perbuatan/keadaan), bermacam-macam (kumpulan)
Contoh: bermain (perbuatan/keadaan), bermacam-macam (kumpulan)
Awalan
ter- digunakan untuk menyatakan perbuatan pasif, tidak sengaja, paling,
kemungkinan.
Contoh: tertinggal (tidak sengaja)
Contoh: tertinggal (tidak sengaja)
Awalan
pen- memiliki makna melakukan, perbuatan, alat, memiliki sifat, melakukan
perbuatan pada kata dasar.
Contoh: penjahat (memiliki sifat)
Contoh: penjahat (memiliki sifat)
Awalan
pe- digunakan untuk menyatakan orang yang melakukan kegiatan, orang yang di.
Contoh: pegulat (melakukan kegiatan)
Contoh: pegulat (melakukan kegiatan)
Awalan
se- digunakan untuk menyatakan satu, seluruh, sama, setelah.
Contoh: sebangsa (satu)
Contoh: sebangsa (satu)
Awalan
per- digunakan untuk menyatakan membuat jadi, perumpamaan.
Contoh: perusak (membuat jadi)
Contoh: perusak (membuat jadi)
Awalan
Ke- digunakan untuk menyatakan kumpulan, urutan.
Contoh: kedua (urutan).
Contoh: kedua (urutan).
Contoh Imbuhan Akhiran (sufiks)
Selanjutnya
kita akan membahas imbuhan akhiran yakni berupa kan, i, an, hm.. Sedikit juga
ya.
Akhiran -kan digunakan untuk menyatakan melakukan perbuuatan orang lain, membuat jadi, menyebabkan, menganggap, membawa.
Contoh: hidangkan (membawa)
Akhiran -kan digunakan untuk menyatakan melakukan perbuuatan orang lain, membuat jadi, menyebabkan, menganggap, membawa.
Contoh: hidangkan (membawa)
Akhiran
-i digunakan utnuk menyatakan perbuatan berulang, memberi apa yang ada pada
bentuk dasarnya, tempat, menyebabkan.
Contoh: duduki (memberi pada kata dasar)
Contoh: duduki (memberi pada kata dasar)
Akhiran
-an digunakan untuk menyatakan sesuatu yang berhubungan dengan kata dasar,
satuan, setiap, sekitar, beberapa.
Contoh: himpunan (satuan)
Contoh: himpunan (satuan)
Contoh Imbuhan Gabungan (konfiks)
Yang
ketiga (konfiks) adalah imbuhan gabungan yakni awalan dan akhiran. Setidaknya
ada 5 bentuk umum dari imbuhan gabungan ini yakni ke-an, per-an, pen-an,
ber-an, se-nya.
Imbuhan
ke-an digunakan untuk menyatakan hal, brhungunan kata dasar, dalam keadaa,
tempat atau daerah.
Contoh: kehidupan (berhubungan dengan kata dasar)
Contoh: kehidupan (berhubungan dengan kata dasar)
Imbuhan
pen-an digunakan untuk menyatakan hal, perbuatan, hasil perbuatan, alat,
tempat.
Contoh: penyampaian (pebuatan)
Contoh: penyampaian (pebuatan)
Imbuhan
per-an digunakan untuk menyatakan hal, hasil, tempat, daerah, macam-macam.
Contoh: perkotaan (tempat)
Contoh: perkotaan (tempat)
Imbuhan
ber-an digunakan untuk menyatakan perbuatan kata dasar, berulang-ulang, saling.
Contoh: berhadap-hadapan (saling)
Contoh: berhadap-hadapan (saling)
Imbuhan
se-nya digunakan untuk menyatakan sampai.
Contoh: sepuasnya (sampai)
Contoh: sepuasnya (sampai)
Contoh Imbuhan Sisipan (infiks)
Dan
terakhir adalah imbuhan sisipan atau yang disebut juga infiks. Salah satunya
yang mudah di ingat adalah imbuhan -er- yang disisipkan di kata dasar gigi
sehingga berubah menjadi gerigi. Beberapa contoh lainnya adalah sebagai
berikut.
Imbuhan
-em- digunakan untuk menyatakan banyak dan macam-macam.
Contoh: kelut > kemelut
Contoh: kelut > kemelut
Imbuhan
-in- digunakan untuk menyatakan seperti sifat kata dasarnya.
Contoh: kerja > kinerja
Contoh: kerja > kinerja
Imbuhan
-el- untuk menyatakan seperti sifat kata dasarnya.
Contoh: tunjuk > telunjuk
Contoh: tunjuk > telunjuk
Semoga
macam-macam kata imbuhan ini dapat bermanfaat.
Pernah menuliskan salah satunya?
imbuhan
(321), kata imbuhan (89), contoh kata berimbuhan (65), contoh
imbuhan (54), pengertian imbuhan (40), contoh kata imbuhan (37),
Wednesday, 25 September 2013
UNDANGAN RAPAT PERTEMUAN
Bandung, 26 Juni 2012
No : 123/Indo/VI/2012Perihal : Undangan Rapat Pertemuan
Lamp : -
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan diadakannya acara kerja bakti nasional yang akan
dilaksanakan di Kampus Indonesia Merdeka dalam memperingati Lustrum
X!!!.
Hari / Tanggal : Minggu, 1 Juli 2012
Tempat : Gelanggang Olahraga Bundaran HI
Waktu : 10.00 WIB s/d selesai
Demikian sekiranya pemberitahuan dari kami. Atas perhatian serta kehadiran Bapak dan Ibu pada acara tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Wednesday, 11 September 2013
1.Ciri-ciri
paragraf:
a)
Kalimat pertama agak menjorok ke
dalam
b)
Diawali dengan huruf kapital(besar)
c)
Terdiri lebih dari
kalimat
d)
Setiap paragraf terdapat kalimat utama
dan kalimat penjelas
2.Aspek
keterampilan berbahasa
1)
Menyimak/Mendengakan
2)
Berbicara
3)
Membaca
4)
Menulis
3.Surat
Dinas dan Surat Pribadi
Surat Dinas atau Surat Resmi
adalah surat yang dikirim oleh
perseorangan atau lembaga
kepada perseorangan atau lembaga
lain yang berisi hal-hal
kedinasan.Termasuk dalam surat dinas adalah surat niaga yang dikirim oleh
perseorangan atau perusahaan untuk kepentingan bisnis atau perniagaan.
Contoh surat resmiyaitu:
Surat undangan dinas,surat
permohonan,surat pemberitahuan,
Surat penawaran barang,surat
lamaran kerja ,surat balasan lamaran pekerjaan,surat jual beli,surat
perjanjian,surat penghantar barang,dan surat penolakan,dalam surat resmi,bahasa
yang digunakan adalah bahasa baku.
Unsur – unsur surat resmi meliputi:
a)
Kepala surat
b)
Tanggal surat
c)
Identitas surat
(nomor,lampiran,hal)
d)
Alamat surat(nama dan alamat orang
yang dituju)
e)
Salam pembuka
f)
Isi surat
g)
Salam penutup
h)
Identitas pengirim (jabatan,tanda
tangan,dannama terang)
i)
Tembusan
j)
Inisal
0 comments:
Post a Comment